Thursday, June 02, 2005

KAPAN NEGH ???

"Kapan nih nikah", "Wah jangan lama2 sendirian nanti keburu tua", "Undangannya kapan nih", "Abis ini nyusul yah".... pernah tidak dapat pertanyaan seperti itu. Saya yakin diantara pembaca ada yang pernah mengalaminya, karena saya pernah berada di posisi itu. Pertanyaan itu sering muncul ketika saya bertemu dengan teman2 ibu saya pada sebuah acara pernikahan atau ketika saya berkunjung ke tempat tante atau sepupu2 saya. Alhasil sekarang ini saya agak2 malas kalau harus menemani ibu menghadiri acara pernikahan entah tetangga atau kerabat. Di tempat itu saya harus bersiap2 menghadapi pertanyaan yang itu2 saja. Kalaupun saya ikut biasanya saya akan berada jauh dari ibu , alasannya pasti sudah bisa di tebak. Ya untuk menghindari pertanyaan2 itu. Kalaupun saya harus menjawab maka saya akan berkata "Undangan udah ada, gedung udah dibooking tapi masalahnya nama cowonya blom ada" dan akhirnya ibu2 itu akan tersenyum atau tertawa mendengar jawaban saya tadi, dan tentu saja saya bisa bernafas dengan lega. Lain lagi kalau saya sedang berkumpul dengan teman2 sebaya atau lebih tua umurnya mereka akan berkata : "Jangan buru2 nikah, puas2in dulu aja mumpung masih sendiri, kalau sudah nikah nanti susah bagi waktu sama kerja", atau "Udah konsen dulu aja dikerjaan masalah jodohkan di tangan yang di atas", dll. Berbeda sekali kan ??
Kalau mau bicara jujur saya rasa sapa sih diantara kita yang tidak mau cepat2 punya pasangan hidup (PH), apalagi di usia yang udah cukup untuk berumah tangga. Cuma pertanyaannya adalah kapan, dimana serta dengan siapa kita akan menikah ?. Itulah yang agak sulit untuk di jawab. Mungkin kalau kita ambil perumpamaan, sama sulitnya dengan mencari jarum di tumpukan jerami.
Mencari PH itu sebenarnya mudah atau susah atau susah2 gampang ?? Sampai sekarang tidak ada standarisasi tentang lamanya mencari PH, atau tidak ada teori yang menyatakan bahwa semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin kecil kesempatan (semakin susah) dia untuk mendapatkan PHnya. Selain itu juga tidak ada yang mengatakan bahwa orang yang berwajah cantik/ganteng akan lebih cepat mendapatkan PH dibandingkan dengan orang yang mempunyai wajah biasa2 aja.
Sebagai contoh, siapa yang tidak kenal Bella Saphira atau Debby Sahertian apa yang kurang dari mereka ?. Cantik, tenar, kaya semua ada pada mereka tapi sampai sekarang mereka belum menemukan soulmate-nya. Ada juga beberapa dari teman2 saya baik laki2 atau perempuan yang dari dulu selalu gonta-ganti pacar, tapi sampai sekarang belum nikah.Tapi sebaliknya kalau kita liat orang yang penampilannya biasa2 saja seperti Tukul atau Mandra -yang menikah lebih dari 2 kali- mereka lebih beruntung dalam mencari PH.
Ada beberapa mitos mengenai PH, salah satunya yang masih saya ingat adalah menurut mitos masyarakat cina bahwa ketika bayi dilahirkan maka mereka membawa sebuah benang merah (yang tidak tampak) yang tersambung ke bayi lain yang nantinya akan jadi PHnya. Jadi setiap bayi yang lahir di dunia sudah mempunyai pasangannya masing2.

Sebenarnya tidak menikah itu apakah menjadi suratan nasib seseorang ataukah sebuah pilihan ??. Kalau memang suratan nasib maka sedihlah orang yang tidak akan menemukan PH seumur hidupnya-walaupun di agama kita diajarkan, bahwa nasib seseorang tidak akan berubah kalo orang itu tidak mau merubahnya sendiri-,karena ia digariskan tidak akan menikah. Malah mungkin nanti orang akan menyerahkannya pada nasib "tergantung apa kata nasib aja deh" tanpa harus bersusah payah mencari pasangan hidupnya. Dan pastinya menikah bukan lagi prioritas bagi orang2 yang sudah menjalani hubungan berpacaran selama bertahun2. Karena semua tergantung pada "N A S I B". Tapi jika memang itu sebuah pilihan maka orang yang menjalaninya harus bisa menerima konsekuensinya, dan yang pasti bisa menghadapi opini masyarakat mengenai being single.
Kalau saya sendiri sih melihatnya bahwa tiap2 orang punya garis nasib yang berbeda-beda *itu pasti*, termasuk masalah PH. Ada yang cepat punya PH ada yang memang lama. Lamanya berpacaran juga tidak menjamin bahwa mereka nantinya akan menikah. At the last moment there will be something happen beyond our imagination. Ketika kita belum menemukan PH, bukan berarti kita tidak punya atau tidak akan menemukan. Berfikirlah positif, mungkin saja waktunya belum tepat untuk kita menikah.One step at the time. Semua ada prosesnya termasuk mencari pasangan hidup. Mungkin bagi kita, kita sudah siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan, tapi bagi sang pencipta kesiapan kita itu belum cukup. Sekarang inipun being single bukan lagi momok yang harus ditakuti, tidak seperti jaman orangtua kita dulu. Ketika perempuan menginjak usia 20 tahun maka orangtua mulai sibuk mencari pasangan buat anaknya dan jika perempuan pada umur 30 belum menikah maka cap perawan tua. Hal yang sama juga berlaku pada kaum pria.
Saya pernah bertanya pada seorang teman apakah dia yakin bahwa dia akan menikah ??. Teman saya bilang bahwa ia yakin pasangan dia itu ada di suatu tempat, tetapi kapan, dengan siapa dan dimana pernikahan itu akan ada masih rahasia Alloh. Dan lagi2 saya setuju dengan pendapat temen saya itu. Jodoh adalah misteri....
NB:Somewhere out there someone is waiting for me