InuL oH....InuL
Inul siapa sih yang nggak kenal sama artis fenomenal satu ini. Lahir di Pasuruan 21 Januari 1979, perempuan satu ini memulai karir tarik suara diusia belasan tahun. Awal karir dirintisnya dari panggung ke panggung di seputaran Jawa Timur, sampai akhirnya bisa membawa Inul sampai ke tingkat Asia berkat "Goyang Ngebor"-nya. Tahun 2003 adalah awal Inul dikenal secara luas oleh masyarakat. Wajahnya mulai menghias setiap layar kaca di rumah2. Goyangannya menghebohkan membuat orang berdecak kagum. VCD bajakan dia laris di pasaran .
Sepanjang tahun 2003-2006 tidak hanya pujian yang ia terima, hujatan caci maki pun ia terima. Salah satu orang yang menghujat adalah "raja dangdut" Rhoma Irama. Dengan berdalihkan goyangannya membuat syahwat penontonnya naik, Inul beserta pedangdut muda lainnya dipaksa untuk mengentikan aksi pornoaksinya. Kalo dilihat sih waktu itu hanya Inul yang mendapat hujatan keras dari si "raja dangdut" sementar penyanyi dangdut lainnya seperti Anisa Bahar, Dewi Persik, Uut Permata Sari, Dewi Vibrator dengan santainya tetap beraktifitas. Akhirnya dengan kerendahan hati seorang Inul dia dateng ke Rhoma Irama minta maaf *padahal salah apa yah dia ?? gk ada larangan buat goyang ngebor di UU PAMI* plus cium tangan dan janji akan mengurangi goyangan dia itu. Pertemuan itu diliput ma media pula...
Baru2 ini perseteruan Inul dengan si raja dangdut kembali mencuat gara2 mereka diundang ke bersama2 ke DPR untuk membahas UU APP... Si raja dangdut lagi2 menyindir Inul. Dan akhirnya Inul walk out dari pertemuan itu. Hmm tampaknya Inul mendapat terpaan cobaan lagi. Tapi emang hidup penuh cobaan kan ??
Okeh cukup sampe disitu ceritanya. Mungkin ada yang mikir kok saya repot2 banget yah bikin tulisan tentang Inul wong saya ini sodara bukan, temen bukan apalagi majaer Inul jelas2 bukan. He he he tadi siang sebelum berangkat kerja saya sempet nonton infotainment "Silet" yang mengulas tentang Inul. Sudah dua hari belakangan ini FBR mencari2 dia sampe ke tempat karaoke "Inul Vizzta" miliknya hanya untuk meminta Inul minta maaf karena sudah ikut berpartisipasi menentang UU APP di bundaran HI bersama aktifis2 wanita lainnya seperti Ratna Sarumpaet, Rieke DP "Oneng", dan Rima Melati. Kalau sampai Inul tidak meminta maaf ke mereka maka mereka akan mengusir Inul *wuihh emang mereka siapa ??*. Mereka menganggap Inul ambil andil dalam mengumpulkan massa untuk ikut dalam demo itu yang artinya Inul bisa menciptakan keresahan buat masyarakat *mungkin keresahan untuk FBR aja kali yah*, padahal Inul sendiri diajak sama Rieke "Oneng" dan Ratna S. Seperti ucapan Ratna "bahwa dia yang mengundang Inul untuk berpartisipasi dan harusnya dia yang diancam oleh FBR kok malah Inul", dan beliau jelas2 menyatakan bahwa ia bertanggung jawab dan menantang FBR untuk bertemu dengannya. Ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa sepertinya tindakan FBR itu diprovokatori oleh si raja dangdut jadi ada unsur ketidaksukaan. Saya jadi mikir...apa sih salah seorang Inul ?? kalau tindakan dia salah kenapa aktifis wanita lainnya nggak mereka ancam juga. Agak aneh kan ??
Saya jadi agak mikir sedikit apa sih visi, misi dari FBR...okeh mereka menyatakan kalau mereka orang asli betawi dan saya fikir sah2 aja mereka menyatakan benar2 anak daerah betawi. Tapi bukannya di Jakarta banyak hal yang bisa mereka perbuat selain melakukan perusakan dan pengancaman ?? Dengan sumber daya manusia yang banyak *saya yakin anggota FBR banyak* coba dong do something usefull for other people. Seperti berpartisipasi dalam menghapus pungli di Jakarta, menciptakan Jakarta sebagai kota yang aman dengan cara merazia para preman2 di terminal, pasar ato di atas bis, menghilangkan peredaran VCD porno secara bebas, menghapuskan perjudian, pelacuran, peredaran minum2an keras *tapi tidak dengan tindak kekerasan*, memberantas buta huruf, dan lain2. Toh kita nggak bisa ngandelin aprat hukum untuk melakukan itu semua. Seperti semboyan mereka "anda kurang ajar kami hajar" klo nggak salah......Jadi bisa dong pihak2 yang merugikan masyarakat Jakarta mereka hajar. Kalau ada yang mengatakan orang2 Betawi merasa tersingkir sehingga mereka banyak yang tinggal di pinggiran Jakarta menurut saya tidak sepenuhnya benar. Karena banyak orang Betawi menjual tanah mereka kepada pendatang, sehingga mereka pindah ke daerah pinggir dari jakarta. Untuk urusan perekonomian coba FBR meningkatkan mutu dan kualitas dari orang2 asli betawi biar mereka bisa ikut meramaikan bursa kerja yang ada dan tidak merasa tersingkirkan dari tanah Batavia. Saya yakin banyak kok orang2 Betawi yang mempunyai otak yang cerdas cuma tergantung kita aja gimana maunya. Kalau FBR bisa melakukan satu hal yang menguntungkan masyarakat saya yakin akan bertambah banyak rasa simpati yang datang dari penduduk kota Jakarta kepada mereka. Inul hanya satu dari sekian banyak permasalahan yang ada di Jakarta dan mungkin kecil kalau kita ukur dengan angka.
NB : saya minta maaf kalau tulisan saya ini bernada menyindir tapi tidak ada maksud untuk itu. karena saya hanya ingin mengeluarkan uneg2 saya melalui tulisan.
|