Sunday, April 02, 2006

Is MarrieD AbouT Having a ChiLd ??


Udah pernah baca novel "Test Pack" karya Ninit??. Klo belum baca boleh kok nyoba beli, apalagi buat yang akan maju ke jenjang pernikahan. Isinya sangat2 mudah dicerna dan saya rasa memang terjadi di kehidupan berumah tangga. Isinya menceritakan sepasang suami istri yg sudah 10 thn (klo gk salah) menikah tapi blom dikaruniai anak. Sang istri melakukan berbagai macam cara agar bisa punya anak, tp karena sikap si suami yang adem ayem aja -bukannya gk care loh-mereka hampir saja bercerai. Tapi at the end mereka tetep bersama kok. Pagi ini di milis pria sehat tanpa celana saya baca ada beberapa teman2 yang membahas masalah pernikahan yang berkaitan dengan novel "Test Pack", bahkan ada beberapa yang katanya mikir2 dulu untuk menikah. Komentar2 dari mereka membuat saya berfikir apakah hasil dari sebuah pernikahan melulu harus berujung pada "mempunyai anak" ?? Is married about having baby ??. Memang pernikahan saya masih2 sangat muda baru berjalan 1 bulan jadi rasanya saya pun tidak cukup punya bekal untuk mengomentari hal tersebut.
Kemarin dulu saya sempat berdiskusi dengan mas ramz tentang masalah pernikahan. Senang rasanya bisa berdiskusi dengan beliau, karena beliau lebih senior dari saya untuk urusan satu ini. Berikut petikan diskusi saya dengan mas ramz "pernikahan hakekatnya adalah penyatuan dua individu yang masing2 memiliki keinginan yang beragam, maka hak dan kebebasan kita harus toleransi dengan keinginan pasangan dalam menuangkan warna dan goresan yang lain, sesuai dengan keinginannya. Maka yang terbaik adalah komitmen dan keinginan yang sama untuk menyatukan warna dan goresan yang kiranya bisa menyatu, berpadu dan berbaur agar warna2 dan goresan2 yang tertuang dalam lukisan tersebut menjadi indah dipandang dan dinikmati oleh kedua belah pihak".
Kalo dilihat dari atas hakekat sebuah pernikahan memang menyatukan ego dua individu yang berbeda artinya ada banyak hal yg harus diperhatikan untuk membuat perbedaan itu jadi satu. Jadi masalah mempunyai anak 1 diantara 1000 permasalahan yang muncul.
Kembali lagi apakah menikah harus berujung pada mempunyai anak ?? menurut saya rasanya tidak. Jika memang iya mungkin akan banyak orang yang akan takut untuk menikah. Karena mereka takut tidak bisa mempunyai keturunan dan akhirnya jadi momok yang menakutkan. Bisa dibayangkan nantinya gedung2, usaha2 katering, florist, percetakan akan sepi dari order, karena orang2 takut untuk menikah. Yang pada akhirnya berbuntut pada banyaknya pengangguran karena tempat kerja mereka tidak ada pemasukan -hahaha saya sudah out of conversation nih just kidding kok-. Lagi pula di dunia nyata banyak pasangan yang tidak dikaruniai anak tapi mereka bahagia dengan pernikahannya.
Menurut saya pernikahan lebih kepada menghabiskan sisa hidup bersama orang yang kita dicintai dan mencintai kita apa adanya. Artinya ketika kita tidak dapat memenuhi harapan pasangan, maka itu bukanlah jadi sebuah kerikil yang bisa membuat ikatan suci itu retak bahkan putus. Apakah ketika kita mempunyai buah hati membuat pernikahan menjadi lebih mulus ?? rasanya tidak. Masih banyak masalah yang akan muncul. Tapi lagi2 pendapat saya itu masih terlalu dini, karena jalan di depan saya masih panjang. Masih banyak belokkan, polisi tidur, tanjakan, turunan yang harus saya lalui.......... Intinya : Jangan takut untuk menikah karena married is not about having a child but about spending the rest of your life with whom you loved and loved u back unconditionally